Bulog Baru Salurkan 5.176 Ton Beras Bansos, 1,42 Persen dari Target


Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, melaporkan perkembangan terbaru penyaluran bantuan pangan (bansos beras) dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Dalam paparannya saat acara Peluncuran Beras SPHP di Kantor Pos Indonesia, Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (18/7), Rizal menyebut realisasi penyaluran bansos beras masih tergolong awal, dengan persentase baru mencapai 1,42 persen dari target total.
“Jadi penyaluran bantuan pangan target penyalurannya bulan Juni-Juli 365.541.660 kg (365 ribu ton), ini targetnya. Total realisasi sampai dengan hari ini, sudah 3 hari ini, 5.176.400 kg (5.176 ton). Itu dalam waktu 3 hari, di seluruh Indonesia,” ujar Rizal.
Ahmad Rizal mengatakan, penyaluran harian baru mencapai 145.400 kg (145 ton). Sementara sisa target penyaluran bansos beras hingga akhir Juli masih sekitar 360.365.260 kg (360 ribu ton).
Beras Murah
Selain bansos, Bulog juga tengah menyalurkan beras melalui program SPHP untuk periode Juli hingga Desember 2025, dengan total target sebesar 1.318.800 kg atau 1,3 juta ton.
“Sedangkan untuk SPHP direncanakan untuk bulan Juli sampai Desember 2025 sebanyak 1.318.800 kg (1,3 juta ton). Pokoknya 1,3 juta ton,” ucap Rizal.
Untuk target penyaluran SPHP bulan Juli, ditetapkan sebesar 98.912.002 kg (98 ribu ton). Namun hingga hari ini, baru terealisasi sekitar 860.680 kg (860 ton) dalam waktu lima hari, atau sekitar 0,97 persen dari target bulanan. “Realisasi harian 310.665 kg (310 ton),” tambah Rizal.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyetujui penyaluran bansos beras kepada 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebagai bagian dari stimulus ekonomi kuartal II 2025. Bantuan diberikan sekaligus untuk dua bulan Juni dan Juli masing-masing 20 kg per KPM.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan bantuan tersebut berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
“Bantuan pangan dalam bentuk beras ini tentunya sudah disetujui Bapak Presiden Prabowo Subianto dalam Ratas 2 Juni lalu. Rencana kita targetkan penyaluran dimulai akhir Juni ini sampai dengan Juli. Nanti Badan Pangan Nasional akan menugaskan Bulog untuk itu,” kata Arief dalam keterangan resmi, dikutip Senin (9/6).
Di sisi lain, ada pula pelaksanaan program SPHP oleh Bulog yang bertujuan menjaga kestabilan harga dan pasokan beras di tengah potensi gejolak pasar. Penugasan ini didasarkan pada Surat Kepala Bapanas Nomor 173/TS.02.02/K/7/2025 tertanggal 8 Juli 2025.
Harga penjualan beras SPHP dari gudang BULOG ke mitra penyalur ditetapkan sebagai berikut: Rp 11.000/kg: Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi. Kemudian Rp 11.300/kg: Sumatera (kecuali Lampung dan Sumsel), NTT, dan Kalimantan. Terakhir Rp 11.600/kg: Maluku dan Papua.
What's Your Reaction?






